Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

RANCANGAN AKSI NYATA 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

Gambar
  

AKSI NYATA MODUL 3.1

Gambar
  Aksi Nyata Modul 3.1 Kasus siswa yang jarang masuk belajar di classroom Menerapkan 9 langkah  Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan Di bawah ini adalah 9 langkah yang telah disusun untuk memandu Anda dalam mengambil dan menguji keputusan dalam situasi dilema etika yang membingungkan karena adanya beberapa nilai-nilai yang bertentangan. 1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi  ini. Ada 2 alasan mengapa langkah ini adalah langkah yang penting dalam pengambilan dan pengujian keputusan. Alasan yang pertama, langkah ini mengharuskan kita untuk mengidentifikasi masalah yang perlu diperhatikan, alih-alih langsung mengambil keputusan tanpa menilainya dengan lebih saksama. Alasan yang kedua adalah karena langkah ini akan membuat kita menyaring masalah yang betul-betul berhubungan dengan aspek moral, bukan masalah yang berhubungan dengan sopan santun dan norma sosial. Untuk mengenali hal ini bukanlah hal yang mudah. Kalau kita

BEJALANAN LEH

Gambar

KONEKSI ANTAR MATERI PSE 2.2.a.9

Gambar
https://www.youtube.com/watch?v=x0X8bC2u53Y Pembelajaran Sosial dan Emosional Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional. Pembelajaran sosial dan emosional bertujuan untuk 1) memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi 2)menetapkan dan mencapai tujuan positif 3)merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain 4)membangun dan mempertahankan hubungan yang positif serta 5)membuat keputusan yang bertanggung jawab. Pembelajaran sosial dan emosional dapat diberikan dalam tiga ruang lingkup: 1. Rutin: pada saat kondisi yang sudah ditentukan di luar waktu belajar akademik, misalnya kegiatan lingkaran pagi ( circle time ), kegiatan membaca setelah jam makan siang 2. Terintegrasi dalam mata pelajaran : misalny

AKSI NYATA MODUL 1.4.a.

Gambar
  TUGAS INDIVIDU MODUL 1.4.a.10. 1 AKSI NYATA PGP-ANGKATAN 2- KUTAI KARTANEGARA – AIDIL FITRIANI – 1.4 – RANCANGAN AKSI NYATA 1.      Latar Belakang Sekolah yang di katakan berhasil dalam membudayakan budaya positif, adalah sekolah yang mampu membawa komunitas sekolah serta warga sekolah yang berkarakter. Menghidupkan filosofi Ki Hadjar Dewantara dalam sendi – sendi dan pondasi sekolah yang berkelanjutan. Pimpinan Sekolah sebagai Manajerial mampu membawa suasana yang kondusif. Guru merasa nyaman, aman dan bahagia ketika berada di sekolah. Begitu pula siswa serta staf – staf di sekolah. Serta menciptakan lingkungan sekolah yang asri. Dengan kepemimpinan kepala sekolah yang luar biasa, sekolah yang nyaman, guru saling bersinergi serta dukungan dari siswa,orang tua dan komite sekolah dan masyarakat sekitar, mampu menciptakan suasana yang damai. Tetapi karakter seseorang sangat mempengaruhi penerapan budaya positif itu sendiri. Kesadaran akan penerapan disiplin masih berdasarka