Kenanganku









Membuka Facebook pagi pagi, membaca status teman- teman guru diperbatasan, jauhnya perjalanan yang ditempuh ada yang lewat transpotasi darat,Air, Laut..lamanya perjalanan,,berjam jam dari pagi sampai malam bahkan besok paginya lagi baru sampai ketempat tujuan.
Belum lagi kondisi jalan yang ditempuh..badai angin dijalan, hujan yang lebat, tanah yang berubah menjadi lumpur ...hemmm inilah nasib guru.
Perlu nyali yang sangat tinggi dan kemampuan yang kuat., atau karena tuntutan hidup sehingga mereka bertahan dalam kondisi demikian.
Kilas balik diriku..
Memang saya sekarang menjadi guru, proses menjadi guru juga tidaklah mudah. ( ini nanti y diceritakan di hari - hari berikutnya ).
Tetapi pengalaman menjadi anak dari seorang guru,,,walaupun tidak jauh seperti teman teman di perbatasan, daerah tertinggal, terluar, terpencil. Rasa - rasanya hampir sama pengalamannya.
Pindah ditempat yang baru,, menempuh perjalanan seharian dari siang hari sampai besok paginya baru sampai ketujuan, lewat sungai menggunakan kapal penumpang kecil. saya senang senang aja.. melihat air sungai yang kalau berbeda simpangan suatu daerah menjadi berubah warna,, sungai yang satunya berwarna keruh putih susu, sungai yang satunya berwarna merah rawa.
waktu itu sepanjang sungai yang saya lewati, terhampar ikan ikan yang mengambang, karena makan umpan yang dihamparkan oleh nelayan ,,entah umpan apa namanya..
Malamnya, Suara burung hiruk pikuk ditengah suasana malam yang hening, dingin yang datang dari hembusan angin. 
Sampai ketujuan , menginap ketempat orang yang sepuh, orang yang dihormati dikampung. kerumuan orang menyambut kehadiran keluarga kecil kami yang terdiri dari abah ( sebutan lain dari bapak ) mamak ( sebutan lain dari ibu ) sy..dan 2 adik adik. Malamnya berkumpul,,bersama tokoh tokoh masyarakat dan pemuda serta anak anak kampung lainnya. saya yang kecil waktu itu mencari tempat yang enak untuk rebahan sekaligus mencari mimpi yang indah.
Besoknya pindahan kerumah penduduk yang kosong,yang lama ditinggalkan.
Paginya, masih sehabis shubuh abah membawa saya ketengah lapangan melihat bintang yang mash bersinar,,angin subuh yang sepoy sepoy ..ah indahnya.., kami berjalan jalan menyusuri jalan kampung melihat suasana sekolah tempat abah mengajar nantinya sekaligus kepala sekolah.
PDAM lewat,,, karena setiap pagi abah, mamak dan kedua adik saya yang kecil selalu membawa ember kecil untuk membawa kembali kerumah air yang diambil dari sungai untuk keperluan mandi, cuci, kakus. Kadang dibantu anak anak murid abah dan kawan kawan saya. sampai akhirnya mereka bergotong royong membuat sumur dibelakang rumah. Pa lagi Listrik ...jauhhh malam malam kita menyalakan lampu templok. ( ada beberapa kisah mistis yang saya alami, tapi nanti y ceritanya )
Karena alasan jauh dari rmh kesekolah,, abah memilih untuk pindah menempati rumah dinas guru yang baru selesai dibangun. tapi letaknya berseblahan persis kuburan masyarakat. dibelakang rumah kuburan diseblah kiri jalan kuburan disebalah kanan sekolahan. Tak apalah .. yang penting agak lebih baik dari yang pertama. Jauh lah nntn TV,, cmn bisa dengarin Radio.. Tip recorder yang pakai kaset..itu juga senangnya luar biasa. masih enak jaman sekarang ada HP,, jaringan listrik tidak ada pakai aki, pakai tenaga surya, dulu paling banter kita pakai mesin ..cuma mahal beli minyaknya, nyalakannya juga seminggu sekali.
Tapi saya bahagia menjalaninya,,karena belum mengerti ..tentang kehidupan namanya juga anak anak
Teman Teman didaerah terpencil sekarang lebih mudah, nyaman dengan kondisi sekarang, tidak seperti saya dulu .. 
Begitulah dulu sekelumit cerita,, baru satu tempat masih ada beberapa tempat lagi dengan keseruan lainnya..




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

AKSI NYATA MODUL 1.4.a.